Sinergi Cegah Stunting di Kampar, DPPKBP3A Tegaskan Komitmen Lintas Sektor.

Briknews.com - Pemerintah Kabupaten Kampar terus memperkuat upaya penurunan angka stunting melalui strategi konvergensi lintas sektor. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Pemkab Kampar menggelar kegiatan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (14/10/2025), bertempat di Aula Kantor Bupati Kampar.

Acara tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kampar, Dr. Hj. Misharti, S.Ag., M.Si, didampingi Kepala DPPKBP3A Kampar Edi Afrizal. Kegiatan ini turut dihadiri 21 camat, 31 kepala puskesmas, penyuluh lapangan, serta perwakilan lintas sektor terkait.

Dalam sambutannya, Kepala DPPKBP3A Edi Afrizal menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan program prioritas nasional yang membutuhkan sinergi menyeluruh, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa. Ia menekankan pentingnya komitmen dan kerja sama antarinstansi demi mencapai hasil yang signifikan.

“Penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Butuh kolaborasi semua pihak—dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tujuannya jelas: memastikan anak-anak Kampar tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi emas masa depan,” tegas Edi Afrizal.

Empat Strategi Aksi Konvergensi
Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Kampar melaksanakan empat langkah strategis dalam Aksi Konvergensi, yakni:

Analisis Situasi
Melakukan pemetaan dan identifikasi data sasaran stunting di setiap kecamatan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan.

Penguatan Perencanaan
Memastikan program intervensi yang disusun tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dukungan Alokasi Anggaran
Menjaga ketahanan pangan dan memastikan akses keluarga terhadap makanan bergizi sebagai upaya pencegahan stunting.

Identifikasi Kendala
Menggali hambatan yang dihadapi di lapangan guna dilakukan evaluasi dan perbaikan program secara berkelanjutan.

Integrasi Data Lewat Platform Binabangga
Sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat, Kementerian Dalam Negeri telah meluncurkan platform Binabangga sebagai alat bantu input dan analisis data stunting. Melalui sistem ini, pemerintah kecamatan dapat mengidentifikasi sasaran, memantau situasi, serta melaporkan kendala secara real time. Data yang terintegrasi ini memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat, tepat, dan berbasis bukti (evidence-based).

Alokasi Anggaran Rp 2,8 Miliar untuk Program Gizi
Pemkab Kampar juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar untuk program pemberian makanan khusus bagi anak-anak stunting. Program ini merupakan bagian dari intervensi gizi spesifik yang ditujukan untuk meningkatkan asupan nutrisi anak-anak di wilayah dengan prevalensi stunting tinggi.

Edi Afrizal menyampaikan bahwa pengelolaan dana dilakukan secara transparan dan akuntabel, dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah kecamatan, tenaga kesehatan, hingga penyuluh lapangan.

“Kita pastikan program ini sampai kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan. Penanganan stunting harus dilakukan dengan serius dan berkesinambungan,” ujarnya.

Komitmen Jangka Panjang
Melalui pelaksanaan Aksi Konvergensi ini, Pemerintah Kabupaten Kampar berharap dapat menurunkan angka stunting secara signifikan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah daerah berkomitmen memperkuat koordinasi lintas sektor, melakukan evaluasi berkala, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan generasi Kampar yang sehat, cerdas, dan unggul.